Pemanfaatan ICT Pada Perusahaan Manufaktur
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technologi) semakin meluas dan menyentuh hampir setiap aktivitas manusia. Hal ini dipicu oleh berbagai temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronik. Perkembangan ini berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi. Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi masalah derasnya arus informasi. Di dunia bisnis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat pelaku bisnis akan ketinggalan jika tidak menggunakan tools untuk mengupdate perkembangan terbaru.
Pada artikel ini akan dibahas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kemajuan/perkembangan suatu perusahaan terutama pada perusahaan manufaktur secara efektif dan efisien. Di bidang industri peran informasi teknologi dan komunikasi sudah memegang peranan yang sangat penting. Contohnya penggunaan komputer untuk mengendalikan mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi, misalnya Computer Numerical Control (CNC) untuk pengawasan numerik atau perhitungan. Computer Aided Manufacture (CAM), dan Computer Aided Design (CAD ) sebagai tools yang digunakan industri untuk merancang desain sebuah produk yang akan dikeluarkan pada sebuah industri atau pabrik. Selain itu juga pemanfaatan robot yang secara otomatis melakukan kerja-kerja tertentu dalam sebuah industri yang dikontrol oleh komputer yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia. Contohnya tangan robot dikendalikan oleh komputer digunakan untuk memasang komponen-komponen renik dan chip-chip (microprosesor) pada motherboard komputer, memasang komponen-komponen pada perangkat elektronik seperti televisi, radio/tape, vcd/dvd player, dan lain sebagainya. Bahkan untuk merakit kendaraan, mobil, motor, atau alat-alat berat lain yang telah dikendalikan oleh komputer.
Dari situ bisa disimpulkan bahwa peran informasi teknologi dan komunikasi dalam perusahaan manufaktur sudah begitu besar. Maka dari itu peran teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada perusahaan manufaktur juga tidak bisa dibilang kecil. Beragam solusi aplikasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mewujudkan upaya ini. Dari sisi karyawan, solusi pengelolaan sumber daya manusia (HRM), memungkinkan terciptanya SDM yang efektif, dan kontrol administrasi yang relatif akurat. Sumber daya manusia di perusahaan dapat bekerja lebih optimal dan menghasilkan kinerja tinggi bagi perusahaan. Untuk pelanggan, perusahaan dapat menggunakan Selling Chain Management. Solusi ini memungkinkan perusahaan menjalankan aktivitas pemasaran (marketing) penjualan (sales) dan pelayanan pelanggan secara bersamaan menghasilkan output berupa pemanfaatan aplikasi Customer Relationship Management (CRM). Untuk para pemasok (supplier), perusahaan dapat memanfaatkan solusi Supply Chain Management yang memadukan aktivitas logistik, produksi, dan distribusi secara searah. Dan dengan didukung business intelegence yang kuat dan aplikasi enterprise yang terintegrasi, solusi aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), menghasilkan laporan keuangan yang hasilnya dapat dibaca oleh para pemegang saham perusahaan.
Perusahaan mau tidak mau harus memikirkan proses integrasi informasi dalam proses produksi. Integrasi informasi merupakan kunci dari peningkatan efisiensi dalam proses manufaktur. Upaya ini dapat dicapai dengan membangun jaringan komunikasi data terintegrasi, yang menghubungkan kantor pusat di ibu kota misalnya dengan gudang dikawasan yang jauh dari pusat kota. Jaringan komunikasi data ini juga harus mampu menjangkau pabrik diluar kota, gudang besar di kota yang lain hingga pemasok besar, menengah dan kecil. Demikian pula hal dalam proses distribusi. Integrasi informasi dalam proses distribusi akan menjamin peningkatan efektifitas dalam distribusi produk, ketersediaan produk di pasr dan keakurasian perencanaan proses produksi. Dalam hal ini, sebuah jaringan komunikasi data harus mampu menghubungkan kantor pusat dengan kantor pusat distributor, depot gudang manufaktur, hingga ke distributor besar dan menengah serta retailer di daerah.
Seperti yang telah disampaikan di muka, kunci dari semua tantangan yang dihadapi dalam proses integrasi adalah ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil. Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
Bagi perusahaan yang berbasis teknologi informasi, tim TI memiliki tanggung jawab penuh atas kelancaran sistem kerja berbasis elektronis yang diterapkan. Sebagai pengendali lalu lintas data dan informasi perusahaan, tim memikul tanggung jawab penuh bila terjadi hambatan pada proses bisnis yang disebabkan oleh kegagalan sistem ataupun kesalahan kerja anggotanya. Amanat berat tersebut dibebankan pada tim TI, karena kapabilitas, profesional dan otoritas keilmuan khusus yang mereka miliki. Karena kuat otoritasnya, tim TI dipandang ikut memikul tanggung jawab terhadap rasionalitas ”untung-rugi” suatu business.
Sebagai contoh, pelajaran berharga dari perusahaan raksasa IMB. Perusahaa ini terkenal karena kemampuannya mempertahankan predikat vendor komputer multi kelas selama berpuluh-puluh tahun. Belakangan IBM mengalami kemunduran karena banyak anak perusahaan yang tidak gesit dan tidak efektif dalam memainkan kendali pasar teknologi informasi dunia. Akibatnya, IBM tidak mampu lagi menahan predikat sebagai vendor multikelas. Hal ini disebabkan oleh hirarki birokrasi yang kaku. Ini bisa kita lihat secara jelas pada jumlah anak perusahaan IBM yang sangat banyak yang terintegrasi secara vertikal.
Aspek-aspek Internal Manajemen dalam pengembangan dan implentasi Teknologi Informasi dan komunikasi di perusahaan
Aspek manajemen perusahaanyang harus diperhatikan dalam implementasi teknologi informasi adalah aspek sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi ini berdampak pada sistem manajemen suatu perusahaan, yang berarti perlu ada perubahan dalam manajemen. Selain aspek teknis berupa fasilitas penunjang teknologi informasi, sumber daya manusia merupakan aspek internal yang manajemen yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam implementasi teknologi informasi. Aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam implementasi teknologi informasi perusahaan yaitu kemampuan dan kualitas orang-orang yang bekerja di perusahaan harus disesuaikan dengan teknologi informasi yang semakin berkembang.
Strategi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
Strategi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bisnis menuju keunggulan yang kompetitif :
- Strategi biaya, yaitu menjadikan produsen dengan biaya yang rendah, memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri
- Strategi diferensiasi, yaitu mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik
- Strategi inovasi, yaitu memperkanalkan produk/jasa yang unik, atau membuat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-erubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
- Strategi pertumbuhan, yaitu dengan mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
- Strategi aliansi, yaitu membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing dan lain.
Kesimpulannya : Teknologi informasi dan komunikasi dalam perusahaan manufaktur memainkan peranan yang sangat penting, yaitu sebagai alat bantu untuk merancang produk baru secara cepat, mudah, dan tepat (akurat). Serta mendukung pengautomisasian proses produksi sehingga dapat dilakukan dengan sesedikit mungkin tenaga manusia sehingga mengurangi resiko fisik yang dapat dialami oleh manusia. Dan mendukung pengintegrasian antara satu departemen dengan departemen yang lain sehingga tercipta proses bisnis yang efektif dan efisien.
Referensi :
[1] Azharpips. “Teknologi Informasi dalam Berbagai Bidang Serta Dampak Positif dan Negatifnya”,12 Desember 2012, [Online]. Tersedia:http://azharpips.blogspot.com/2012/07/teknologi-informasi-dalam-berbagai.html [Diakses : 12 Desember 2012
[2] Setiawan. “hubungan ICT dalam Teknik Industri ”, 13 Desember 2012, [Online]. Tersedia: http://heri-ajalah.blogspot.com/p/hubungan-ict-dalam-teknik-industri.html [Diakses : 13 Desember 2012]
[3] Anonim. “Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Komunikasi Bisnis ”, 13 Desember 2012, [Online]. Tersedia: http://runoutpc.blogspot.com/2012/08/peran-teknologi-informasi-dan_8.html[Diakses : 13 Desember 2012]